Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 14:22:42【Resep】067 orang sudah membaca
PerkenalanWarga berbelanja minuman manis di salah satu supermarket Gayamsari, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1

Jakarta (ANTARA) - Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) menyangakan cukai dan label peringatan minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) dapat menjadi langkah efektif menekan kasus baru diabetes dan kematian akibat penyakit ngak menular tersebut.
Project Lead for Food Policy CISDI Nida Adzilah Auliani dalam diskusi di Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa studi yang dilakukan CISDI pada 2024 memperlihatkan bahwa penerapan cukai MBDK berpotensi mencegah 3,1 juta kasus baru diabetes tipe 2 dan 455.310 kematian akibat penyakit tersebut.
"Kemudian kalau dari sisi ekonomi, biasanya dalam kesehatan akan menghitung dari Disability-Adjusted Life Year (DALY) atau sebenarnya berapa tahun-tahun yang hilang karena dia ngak produktif. Kalau dikonversi secara ekonomi, dengan kita bisa mencegah kematian dan kasus, Indonesia itu bisa menghemat sekitar Rp40,6 triliun kalau ada kebijakan cukai MBDK," tutur Nida.
Tidak hanya cukai terhadap MBDK, pihaknya juga merekomendasikan mewajibkan penggunaan label peringatan yang terbukti efektif untuk mendorong masyarakat memilih produk dengan kandungan gula, garam, dan lemak yang lebih rendah.
Baca juga: CISDI: Konsumsi minuman berpemanis dapat bebani anggaran kesehatan
Secara khusus, dia menyoroti label depan kemasan di Indonesia masih bersifat sukarela dan ngak konsisten di seluruh industri. Tanpa standar yang wajib, produsen bisa memanipulasi desain, dengan baru 12 persen Indonesia membaca tabel nutrisi menurut survei Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
"Yang kami lihat bahwa level peringatan itu yang paling bisa menurunkan konsumsi produk yang ngak sehat, karena approach-nya beda dengan nutri-level," tuturnya.
Label peringatan itu, kata dia, akan membantu konsumen untuk mengetahui zat negatif yang harus dikurangi seperti gula, garam, dan lemak.
BPOM sebelumnya berencana mewajibkan pencantuman nutri-leveldi kemasan produk olahan yang terdiri dari beberapa tingkatan berdasarkan kandungan gula, garam, dan lemak.
Baca juga: Pemerintah bahas skema cukai MBDK, CISDI usul kenaikan harga 20 persen
Sementara untuk penerapan cukai MBDK rencananya akan diterapkan pemerintah tahun depan, dengan besaran tarif cukai masih akan didiskusikan antara pemerintah dan DPR RI.
Suka(82821)
Artikel Terkait
- Seskab: Presiden ingin semua anak dapat bersekolah di Sekolah Rakyat
- BGN gelar bimtek penjamah makanan program MBG di Bekasi
- Dokter tegaskan pentingnya pencegahan osteoporosis sejak dini
- Dinkes: 83 SPPG di Tangerang mendaftar penerbitan SLHS MBG
- Api menyala di usia senja, refleksi hari ulang tahun Presiden Prabowo
- Sekjen ARUN harap dapur MBG bisa jadi pusat pembelajaran gizi seimbang
- BRIN temukan penggunaan "test kit" kurang sesuai dalam kegiatan MBG
- Unilever janji tuntaskan buyback Rp2 T dan bagikan dividen 100 persen
- Askrindo Surabaya mitigasi "over financing" dari Rp200 T di Himbara
- PBB: Bantuan Gaza terhambat karena penutupan perbatasan
Resep Populer
Rekomendasi

Kemarin, arahan Prabowo soal LPDP hingga mikroplastik dalam hujan

BGN sebut MBG jadi upaya pemerintah keluar dari middle

Kulit terbakar matahari panas? Kenali gejala dan penanganan "sunburn"

RI menyiapkan 500 ribu tenaga kerja terampil dikirim ke luar negeri

Mangut, kuliner tradisional dari pesisir Jawa

Kulit terbakar matahari panas? Kenali gejala dan penanganan "sunburn"

Warga relokasi Cikande berharap dekontaminasi cepat selesai agar bisa pulang

BGN: 10 bulan berjalan, MBG telah serap ratusan ribu tenaga kerja